Pages

Labels

Jumat, 30 Agustus 2013

Imam Syafi'i Inspirasiku

Seorang ulama besar yang dipuji-puji oleh orang mulai dari negri timur sampai dengan negri barat. Beliau pernah menyatakan satu hal yang kelak akan diingat oleh orang-orang yang belajar atau menuntut ilmu. Waktu itu beliau sempat berkata: wahai saudaraku ada enam sarat yang harus saya sampaikan kepada anda dalam menguasai sebuah ilmu yaitu memiliki kecerdasan, semangat, kesungguhan, bekal, bersama dengan pembimbing, kemudian butuh waktu yang lama.


Ulama yang kita maksud ini dalam kondisi yang tidak kaya, bahkan dia adalah seorang anak yatim, namun dia belajar, belajar, dan terus belajar. Dia menguasai Al-Quran pada umur  tujuh tahun dan kitab Al-Muwatho’  karangan Imam Malik guru beliau dihafalkannya tatkala berumur 13 tahun. Dan saat belajar bersama Imam Malik, beliau menulis apa yang disampaikan oleh Imam Malik dengan sebatang lidi dengan tinta ludahnya, dia tuliskan di tangan beliau. Kemudian Imam Malik bertanya,” ada apa denganmu?, apakah engkau tidak memperhatikan apa yang aku sampaikan?”. “wahai tuan aku memperhatikan apa yang telah engkau sampaikan, tapi aku tidak punya bekal untuk membeli buku dan pena. Dan anak ini kemudian beranjak dewasa, anak yatim dari sebuah desa kecil, lalu ia pergi mengarungi daratan yang sangat luas menuju daerah Hijaz, yang mana disanalah dulu Rasululloh Muhammad SAW dilahirkan. Dan selama 16 tahun ia menghabiskan hidupnya di sana untuk mempelajari bahasa Arab, meskipun ia sendiri orang Arab. Selama 16 tahun ia mempelajari silsilah-silsilah Arab, sejarah orang Arab, budaya Arab, dan bahasa Arab. Karena ia tau bahwa ia tidak akan memahami agama ini kecuali dengan bahasa Arab yang jernih dan terang. Dari sini beliau memberikan pelajaran bahwa dalam menguasai suatu ilmu beliau butuh waktu yang lama, 16 tahun. Itu bukan waktu yang sebentar demi mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Anak yatim ini mulai berfatwa mulai umur 16 tahun , ia mengajarkan kepada para ulama yang sudah berjenggot, bahkan usianya melebihi ia puluhan tahun. Dia mengajarkan ilmunya di Makkah, di Madiah, dan tempat-tempat yang didatanginya. Dia tak pernah berhenti belajar. Dia juga tak pernah berhenti mengajar. Bahkan suatu waktu ia terus mengarungi bumi Allah dengan belajar dan mengajar lebih banyak lagi dengan perkataan-perkataannya. Hingga akhirnya ulama ini semakin membesar, semakin dikenal, karna ia semakin bermanfaat bagi banyak orang. Dan hingga kini ia meninggalkan ribuan lembaran-lembaran terbaik  dalam sejarah Islam. Beliau meninggalkan pemahaman-pemahaman yang menjadi madzhab paling luas digunakan di muka bumi. Dan ulama yang dimaksud ini nmemberikan terang pada dunia, tak pernah berhenti belajar, tak pernah berhenti kemudian mengajar. Maka beliau adalah orang yang kita kenal dengan Imam Syafii (Bas).