Tiba semester akhir masa kuliahku
di universitas tercinta di Malang dan semua yang pasti kenal “Brawijaya” pada
jurusan yang faforit pula buatku “Peternakan”, hehehe… tiba semester akhir,
tiba pula waktunya melakukan penelitian untuk tugas akir masa belajarku, meski
terkadang jari-jari ini gemes dengan kedua alis mata merapat untuk melaksanakannya,
karna memang butuh ketlatenan, kesabaran dan berbagai jenis pengorbanan, oke
jangan panjang-panjang bicaranya, langsung saja focus pada judul di atas,
memilih alas yang tepat untuk meri yang beru menetas, dari berbagai pengamatan
yang saya lakukan saya telah 5 kali mencoba menggunakannya dan mengamatinya
secara langsung, 4 di antaranya kurang efisien, namun yang satunya ini cukup
efisien, namun jangan kawatir untuk semua sobat-sobat semuanya akan saya
paparkan di sini, karna ilmu memang untuk dibagi, g buat memperkaya diri
sendiri hahahaha…. Biar semuanya nambah pinternya J. Beberapa alas meri yang pernah
saya gunakan adalah sebagai berikut:
1. Alas
kulit padi (Sekam): penggunaan alas ini sering digunakan karena bahan tersebut
mudah dicari terutama oleh peternak ayam, tapi bagaimana jika digunakan untuk
pemeliharaan yang notabene meri, unggas air, bagaimana hasilnya?, dari
pengalaman saya ketika menggunakan alas ini ketika meri minum dan kondisi
kakinya basah, maka akan banyak kulit padi yang menempel pada kaki , karena
alas ini kurang baik dalam menyerap air, dan saat makan di tempat pakan datar, pakan
menjadi kotor bercampur kulit padi, meri sulit untuk memilih pakan yang bersih
bahkan tak jarang kulit padi ikut termakan oleh meri tersebut, jadi saya simpulkan
penggunaan alas ini tidak efektif/kurang tepat.
2. Alas
Koran: Setelah merasa penggunaan Sekam tidak efektif, saya beralih ke alas Koran
diatas alas Sekam, penggunaan ini juga tak berlangsung lama, karena Koran yang
digunakan mudah rusak setelah terkena
air, apa lagi penggunanya berasal dari unggas air hehehe…. Nambah ancyur semua…
3. Alas kertas wadah semen : asumsi pertama,
karena kertas ini kuat mungkin hasilnya akan bagus, dari pengamatan yang saya
amati kertasnya memang kuat, akan tetapi daya serap airnya rendah, sehingga kondisi
meri basah kuyup berjamaah, kalo sudah basah kuyup semua, kalo malem tidurnya
pasti bertumpuk karna sangking dinginnya, dan kalo sudah tidur bertumpuk,
resiko kematiannya sangat tinggi.
4. Alas
pasir: penggunaan alas pasir sebenarnya karena asumsi daya serap airnya yang
cukup baik, daya serapnya memang baik, namun pasirnya yang menempel pada kaki
itik saat basah sehingga mudah mengotori pakan yang diberikan….hah, capek, 4
kali gagal hanya masalah alas, tp kalo nyerah mati semua ternaknya malahan,
mending nyesel didepan dari pada nyesel dibelakangan, sudah dimulai dan harus
berjuang untuk akhir yang terbaik…. :-D , dan yan kelima ini Alhamdulillah hasilnya
cukup baik simak..ya
5. Alas
jerami: jerami memiliki daya serap yang sangat baik, ketersediaannya melimpah dan
tidak menempel pada kaki meri, sehingga kebersihan pakan dan kehangatan kandang
tetap termjamin.
Nah itu tadi
pengalaman saya, bagaimana dengan pengalamanmu?
Semoga bermanfaat,
jangan menyerah, jangan putus asa, minta pada sang pencipta agar setiap yang
kita lakukan diridhoi-Nya, itu yang pallliiiing penntiiing!!!.