Kita memang hidup dijaman modern.
Sangking modernnya semua ada di depan mata kita. TV tambah tipis, Handphone
tambah canggih, internet ada dimana-mana dan mudah untuk mengakses apapun. Teknologi
telah mengantarkan kita menuju banyak sekali kemudahan-kemudahan yang gak pernah
kita dapatkan dimasa-masa sebelumnya. Tapi sialnya teknologi teknologi ini
membuat banyak hal yang kemudian tidak hanya memperbanyak perbuatan halal, tapi
malah menjerumuskan dengan membuat yang haram bertambah banyak juga, mulai dari
pakaian, kelakuan. Hingga kemudian teknologi seperti internet yang lebih banyak
digunakan untuk mengakses pornografi. Pornografi-pornoaksi lebih mudah
didapatkan dijaman sekarang dibandingkan jaman dulu, dan yang bermasalah,
justru lebih dari pakaian, lebih dari perbuatan, lebih dari yang lain-lain. Makanan
yang kita masukkan dalam tubuh kita lebih banyak lagi yang haram.
Sementara rasul dahulu pernah
berkata kepada para sahabat yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Beliau berkata
kepada Rasulullah SAW. Ada seseorang
kemudian kumal bajunya, kemudian kusut rambutnya, berjalan dengan terseok-seok
di atas padang pasir, kemudian ia menengadahkan tangannya kepada Allah, dia
berkata: Ya Rab…Ya Rab……, dia kemudian punya permintaan sangat banyak kepada
Allah, kemudian Rasul berkata: Bagaimana mungkin do’anya akan dikabulkan oleh Allah,
makanannya haram, pakaiannya haram, bagaimana mungkin do’anya diterima. Do’a
tidak diterima karena barang-barang yang haram, karena makanan-makanan yang
haram. Pada kesempatan lain Rasul berkata kepada kita. Seseorang sholat, dia
membeli baju seharga 10 dirham, dia menggunakan 1 dirham dari barang haram,
maka sholatnya tidak sah, tidak akan diterima oleh Allah selama ia menggunakan
baju yang berasal dari 1 dirham barang yang haram, padahal harganya 10 dirham. Bayangkan
padahal 1 dirham diantara 10 saja Allah gak mau nerima, karena Allah hanya mau
menerima yang baik, apalagi lihat hidup kita, pakaian kita, sudahkah halal sepatu
kita, pakaian kita, kosmetik kita, setiap uang yang kita gunakan, sudahkah
halal makanan kita?, sudah halal?
Bila kita tidak banyak
memperhatikan, wajar saja, anak sering bantah pada orang tua, maunya menang
sendiri, serakah, diajari pelajaran gak bisa masuk sama sekali, disuruh sholat
malah tidur, disuruh ngaji ogah-ogahan, suka berantem, denger adzan malah
tidur. Maka inilah yang menjadi tantangan kita. Sudahkah kita jadikan Halal
sebagai perhatian?, sudahkah halal kita jadikan jalan. Bila kita mau berhasil
sudah seharusnya kita jadikan halal sebagai jalan kita.