Pages

Labels

Sabtu, 19 Oktober 2013

Halal Sebagai Jalan Kita (Halal sebagai Kunci Sukses)

Kita memang hidup dijaman modern. Sangking modernnya semua ada di depan mata kita. TV tambah tipis, Handphone tambah canggih, internet ada dimana-mana dan mudah untuk mengakses apapun. Teknologi telah mengantarkan kita menuju banyak sekali kemudahan-kemudahan yang gak pernah kita dapatkan dimasa-masa sebelumnya. Tapi sialnya teknologi teknologi ini membuat banyak hal yang kemudian tidak hanya memperbanyak perbuatan halal, tapi malah menjerumuskan dengan membuat yang haram bertambah banyak juga, mulai dari pakaian, kelakuan. Hingga kemudian teknologi seperti internet yang lebih banyak digunakan untuk mengakses pornografi. Pornografi-pornoaksi lebih mudah didapatkan dijaman sekarang dibandingkan jaman dulu, dan yang bermasalah, justru lebih dari pakaian, lebih dari perbuatan, lebih dari yang lain-lain. Makanan yang kita masukkan dalam tubuh kita lebih banyak lagi yang haram.

Sementara rasul dahulu pernah berkata kepada para sahabat yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Beliau berkata kepada Rasulullah SAW.  Ada seseorang kemudian kumal bajunya, kemudian kusut rambutnya, berjalan dengan terseok-seok di atas padang pasir, kemudian ia menengadahkan tangannya kepada Allah, dia berkata: Ya Rab…Ya Rab……, dia kemudian punya permintaan sangat banyak kepada Allah, kemudian Rasul berkata: Bagaimana mungkin do’anya akan dikabulkan oleh Allah, makanannya haram, pakaiannya haram, bagaimana mungkin do’anya diterima. Do’a tidak diterima karena barang-barang yang haram, karena makanan-makanan yang haram. Pada kesempatan lain Rasul berkata kepada kita. Seseorang sholat, dia membeli baju seharga 10 dirham, dia menggunakan 1 dirham dari barang haram, maka sholatnya tidak sah, tidak akan diterima oleh Allah selama ia menggunakan baju yang berasal dari 1 dirham barang yang haram, padahal harganya 10 dirham. Bayangkan padahal 1 dirham diantara 10 saja Allah gak mau nerima, karena Allah hanya mau menerima yang baik, apalagi lihat hidup kita, pakaian kita, sudahkah halal sepatu kita, pakaian kita, kosmetik kita, setiap uang yang kita gunakan, sudahkah halal makanan kita?, sudah halal?
Bila kita tidak banyak memperhatikan, wajar saja, anak sering bantah pada orang tua, maunya menang sendiri, serakah, diajari pelajaran gak bisa masuk sama sekali, disuruh sholat malah tidur, disuruh ngaji ogah-ogahan, suka berantem, denger adzan malah tidur. Maka inilah yang menjadi tantangan kita. Sudahkah kita jadikan Halal sebagai perhatian?, sudahkah halal kita jadikan jalan. Bila kita mau berhasil sudah seharusnya kita jadikan halal sebagai jalan kita.


0 komentar:

Posting Komentar