Pages

Labels

Rabu, 23 Januari 2013

SURVEY DAGING AYAM BANGKAI DI PASAR ( fakta banyak daging bangkai yang dieadarkan )



Perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan perekonomian modern semakin membabi buta tak terarah baik dalam memanfaatkan segala sesuatu, seandainya sesuatu yang dimanfaatkan baik untuk semua pihak dan tidak bertentangan dengan ajaran syariat Islam masih bisa ditolerir penggunaannya, namun sekarang sebagian masyarakat demi mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya mereka menghalalkan segala cara supaya penghasilan mereka maksimal dengan biaya minimal.
Kondisi ayam hidup selama pendistribusian menuju wilayah kota dalam keadaan berdesakan, waktu tempuh relative lama, terjadi stres selama. Beberapa faktor tersebut menyebabkan tingkat kematian ayam, ditambah wabah kondisi ayam yang gampang terserang dan tertular penyakit dengan kondisi lingkungan yang berubah-ubah yang mematikan ayam sehingga berpotensi memperbesar angka mortalitas ayam.
Dari banyaknya faktor-faktor tersebut terbukti bahwa selama proses pendistribusian ayam menuju kota, angka mortalitas ayam sangat tinggi. Banyaknya jumlah ayam yang mati menyebabkan kerugian besar bagi penyuplai daging ayam, namun untuk mengatasi permasalahan tersebut mereka tetap memperjualbelikan daging ayam bangkai selayaknya daging ayam yang disembelih normal, meskipun pada dasarnya hal tersebut sudah dilarang agama dan pemerintah.
Survey pasar mengenai pengamatan daging ayam bangkai kami laksanakan di pasar Gadang dan pasar Gadang pada hari Minggu dimulai jam 02.00 WIB sampai jam 04.30 WIB dengan berbagai strategi penyamaran. Mulai dari mahasiswa, tukang cilok , pedagang bakso. Pada survey ini kami di bagi menjadi beberapa kelompok per kelompok berjumlah dua orang dengan berdalih untuk membeli daging ayam nomor dua dan daging ayam teller.
Hasil survey yang kami lakukan tidak terbukti satupun pedagang yang mengakui adanya penjualan daging ayam bangkai dari sekitar 40 pedagang. Namun ada beberapa hal yang mencurigakan dari daging ayam yang digunakan mulai dari segi fisik daging, ada beberapa daging yang warnanya kemerah-merahan, putih, kekuningan, dan berbau obat-obatan, daging lembek anyir. Sekitar 40% dari keseluruhan pedagang yang kami indikasikan menjual daging ayam bagkai. Namun ada sedikit pernyataan pedagang yang menggelitik seperti ini “ Adanya ya.. ini mas… silahkan mau beli berapa bagian apa…”, mereka tidak mengakui ada daging bangkai, namun membuat pernyataan ambigu tersebut. Terdapat ketakutan dari pihak pedagang untuk mengakui karena pernah beberapa waktu lalu seorang pedagang daging ayam bangkai tertangkap. Ada lagi beberapa penjual daging yang tidak mengerti istilah yang kami sampaikan, kemudian ada pedagang yang tiba-tiba marah ketika kami hendak membeli daging tersebut.
Strategi pemasaran yang digunakan para pedagang untuk memasarkan daging ayam bangkai dilakukan dengan di campur daging ayam segar, kemudian untuk membeli daging ayam bangkai dengan partai besar berdasarkan informasi yang kami peroleh dari seseorang di pasar harus melalui pihak ketiga sebagai perantara yang tentunya telah dipercaya masyarakat, yang sebelumnya telah dipesan, harga yang ditawarkan sebesar Rp. 10.000 per ekor bukan per kilo. Oleh sebab itu sabagai saran buta anda ketika hendak membeli daging ayam pastikan belilah ditempat yang telah tepat yang telah anda ketahui asal-usul daging tersebut mulai dari ternaknya hingga penyembelihannya agar terjamin tingkat kehalalannya.(bas)

0 komentar:

Posting Komentar