INSEMINASI BUATAN
( Artificial Insemination )
Mata Kuliah
BIOTEKNOLOGI REPRODUKSI
Oleh:
Basthomi
Izza Ashshofi (105050100111168)
Kelas B
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
AWAL
MULA DITEMUKANNYA IB
Pada tahun 1780, L Spallanzani menemukan teknologi
Inseminasi Buatan (IB). teknologi Reproduksi ini terus dikembangkan dan
digunakan sampai sekarang. Tujuan utama pada praktik hewan sapi untuk
menghasilkan sapi yang baik dari tetua yang besar-besar. Penggunaan IB dapat
diterapkan juga dalam upaya membasmi penyakit jenis kelamin, berbagai jenis
penyakit veneris dan penyakit yang dapat menular lainnya dengan kontak langsung
seperti penyakit kulit, mulut, kuku.
PEMELIHARAAN
PEJANTAN UNTUK IB
Tujuan pemeliharaan pejantan secara
khusus untuk di hasilkan sperma dengan kualitas baik. Sperma yang baik dapat diproduksi dengan kondisi
lingkungan dan pakan pemeliharaan yang baik. Pada umumnya pengumpulan sperma
dapat dikumpulkan ketika pejantan
berumur 8-12 bulan. pertumbuhan testes sebagai produsen sperma sangat dipengaruhi
kondisi hewan dan potensi produksi sperma sangat dipengaruhi besar/berat
testes.
PENAMPUNGAN SEMEN
Proses
ejakulasi sperma dapat dilakukan
penampungan dengan vagina buatan. Vagina buatan terdiri atas Outter Casing dan
Inner-liner (tempat masuknya glans penis) dan Collection tube berskala dengan kantong gelap
(Penampungan semen tidak tembus sinar matahari). Wilayah antara
Outter Casing dengan Inner-liner diisi dengan air bersuhu 30-40oC
dan tekananya menggunakan hawa udara. Saat glan penis masuk, inner liner diberikan zat pelicin (Netral Vaselin)
kemudian dimasukkan dalam Collection tube.
Proses ejakulat sperma sapi terbagi atas tiga fraksi. Fraksi -2 yang
ditampung, faksi -3dan -1 tidak ditampung karena tidak mengandung spermatozoa ,
sebagian besar hanya tersusun dari air. Fraksi -2 warnanya putih. Semen sapi
jantan yang telah dewasa dapat ditampung seminggu dua kali berturut-turt pada
tiap penampungan.
SIFAT
SPERMA SEBAGAI DASAR PENILAIAN
Penilaian makroskopis, volume sperma
yang diukeluarkan sapi rata-rata 2-10 ml, semakin dewasa hewan yang digunakan
volume sperma yang dikeluarkan semakin banyak. Warna semen umumnya putih.
Kelainan warna yang tidak biasa pada
sperma dapat disebabkan karna spema mengandung darah, nanah, atau cairan lain
dari preputium karena infeksi. Kesimpulannya semakin tinggi konsentrasi semen
semakin putih warnanya. Pergerakan masa dapat dinilai dengan mikroskop. Bau
semen seperti air, namun bila terdapat kelainan akan berbau busuk dan tidak
layak untuk digunakan IB.
Penilaian
mikroskopis dengan pergerakan individu, gerakan baik sperma dengan arah maju,
berotasi sumbu memanjangnya. Hanya semen dengan gerakan seperti ini yang layak
untuk IB. Konsentrasi (Kepekaan semen)
dinilai dengan penghitungan jumlah spermatozoa emnggunakan alat haemocytometer
atau spectofotometer, rata-rata konsentrasi sapi jantan berkisar antara 0.6
samapi 2 milyar spermatozoa per cm3 . morfologi spermatozoa dinilai
dengan memperhatikan kepala, ekor, spermatozoa. Semen dari sapi pejantan tidak
boleh lebih dari 20% spermatozoa yang memiliki morfologi abnormal.
PENGENCERAN SPERMATOZOA
Tujuan dari pengenceran adalah untuk memperbanyak kuota
melakukan IB pada sperma yang telah diejakulasikan dan memperpanjang daya simpan. Bahan yang
digunakan adalah Buffer (Fosfat atau
Citrat-Buffer) ditambah kuning telur
yang mengandung lipoprotein sebagai pencegah Cold Sock pada sperma, kemudian
dapat ditambah tepung susu sebagai bahan pengencer. Proses pengenceran: sperma
dicampur dengan bahan pengencer dengan konsentrasi yang diinginkan untuk IB.
suhu dari bahan pengencer dengan semen harus sama. Semen
yang telah diencerkan harus ditambah anti biotika untuk mencegah infeksi.
PENYIMPANAN
SPERMA
Penyimpanan
sperma dapat dalam kondisi segar dan beku. Pada kondisi segar
semen cepat rusak, karena fertilitasnya menurun. Pada kondisi beku semen awet
dengan fertilitas yang tidak berubah. Semen sapi dapat disimpan pada suhu 4 oC
setelah diencerkan. Semen umumnya disimpan dalam straw nitrogen cair bersuhu
-196 oC.
TEKNIK
INSEMINASI
Inseminasi
buatan pada sapi dengan teknik Rektovaginal. Inseminator memasukan tangannya
dengan sarung tangan plastik yang telah diberi lubricant dalam rektum. Memfiksir
cervix, dangan tuntunan tangan tersebuttangan satunya memasukkan ujung Insemination
Gun melalui vagina ke dalam lubang canalis cervicalis. Cervix dapat diluruskan
dengan tangan agar lipatan tidak menganggu ujung insemination gun untuk masuk
ke dalam uterus.
Hasil
pembuahan dari IB
Hasil IB berdasarkan pada jumlah ternak
yang diinseminasi dalam periode tertentu kemudian tidak minta kawin lagi,
istilah ini juga biasa disebut Non-Recrum Persentase (NR%). Misalnya : NR%
60-90 adalah hewan yang telah diinseminasi
pada saat tertentu , tidak minta kawin kembali setelah -60 sampai hari ke
-90. (jangka waktu ini adalah 90 hari.
SUMBER:
Mattheij,
J.A.M., Lende, T. Van Der., dan Osinga, A. 1999. Reproduksi Dan Dasar-Dasar Endokrinologi Pada Hewan-Hewan Ternak.Malang:
Universitas Brawijaya.
Casinos in the UK - How to find good games - GrizzGo
BalasHapusSo, what do we mean หาเงินออนไลน์ by “casinos in the UK”? jancasino to find 1등 사이트 a gri-go.com casino and https://septcasino.com/review/merit-casino/ live casino games on a mobile phone device in 2021.