Ketentuan
Ternak dan Pakan
Pakan
berkualitas tinggi harus konsisten diberikan. Pakan yang diberikan bertujuan
untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan dikonversikan ke berat badan misalnya
pertumbuhan otot dan penimbunan lemak. Oleh karenanya pakan seharusnya tidak
dibatasi/ditekan pemberiannya. Jumlah konsumsi pakan ditunjukkan pada banyaknya
bahan kering (BK) yang dikonsumsi. Jumlah yang diberikan setiap hari dihitung
dari 3% dari total bobot badan hidup.
Tabel 1. Bobot Badan Hidup dan
Konsumsi Pakan
Semakin bertambahnya
bobot badan, maka persentase konsumsi BK menurun namun konsumsi pakan harian
meningkat. Jumlah total konsumsi pakan selama penggemukan dapat dinilai dengan
rumus berikut.
Contoh : berapa banyak pakan yang
akan dikonsumsi oleh ternak berbobot 250 kg dengan PBBH yang diharapkan 1,3
kg/ekor/hari selama 90 hari?
Rata-rata
liveweight = berat awal + berat menyelesaikan
2
= 250 + (1,3 x 90 hari + 250)
2
= 250 + 367
2
= 309 kg
Persentase asupan DM = 2,8% atau 0,028 (dari Tabel 1)
Hari pakan = 90 hari
Oleh karena itu jumlah total pakan yang dikonsumsi sama dengan 309 x 0,028 x 90 atau sekitar 779 kg.
2
= 250 + (1,3 x 90 hari + 250)
2
= 250 + 367
2
= 309 kg
Persentase asupan DM = 2,8% atau 0,028 (dari Tabel 1)
Hari pakan = 90 hari
Oleh karena itu jumlah total pakan yang dikonsumsi sama dengan 309 x 0,028 x 90 atau sekitar 779 kg.
Persyaratan
nutrisi yang dibutuhkan antara lain :
·
Energi : energi yang diperlukan untuk semua aktivitas otot,
kehangatan dan jaringan lemak esensial. Energi surplus disimpan sebagai
kelebihan lemak. Sumber utama energi dalam ransum penggemukan pada biji. Energi
diukur dalam megajoule energi metabolis per kilogram pakan (MJ / kg).
·
Protein
: merupakan komponen utama pembentuk jaringan. Protein dinyatakan dalam protein
kasar (PK) yang merupakan persentase dari BK. Untuk ternak muda membutuhkan
lebih banyak protein daripada ternak dewasa, oleh karenanya selama 28 hari
penggemukan dibutuhkan protein berkualitas, dimana 60% protein dari pakan yang
diberikan itu adalah protein by pass. Ketika ternak dewasa, non protein
nitrogen (NPN) dapat dibentuk ketika kekurangan protein. NPN dibentuk dari
urea, namun pemberian melebihi 1 % dapat menyebabkan keracunan.
·
Serat
: Serat memperlambat laju perjalanan pakan pikir usus dan memungkinkan mikroba
dalam rumen untuk beradaptasi dengan perubahan komposisi diet. Untuk serat
dalam final dapat bervariasi dari 50:50 sampai 90:10. Bijian konsentrat dengan
persentase tertinggi, namun dapat meningkatkan resiko gangguan pencernaan.
·
Mineral
dan vitamin : mineral dan vitamin diperlukan untuk efektifitas pencernaan semua
komponen pakan. Pemberiannya dalam pakan hanya sedikit untuk mempertahankan
keseimbangan mineral dan vitamin. Misalnya bijian konsentrat yang kaya fosfor,
kalsium perlu ditambahkan dalam rasio Ca : P dari 1: 1 hingga 2 : 1.
·
Zat
aditif : Rumen pemodifikasi (rumen modifier) sering digunakan dalam ransum
untuk meningkatkan konversi pakan dan peningkatan berat badan setiap hari.
Produk seperti Rumensin (R) dan Bovitec (R) meningkatkan konversi pakan dengan
meningkatkan efisiensi fermentasi rumen, mengubah komposisi mikroba dan
meningkatkan produksi asam propionat sehingga lebih banyak energi yang diperoleh
dari ransum. Rumen pengubah ditambahkan pada tingkat 100-150 mg/ekor/hari untuk
ternak muda lepas sapih atau 200-300 mg / ekor / hari untuk yang ternak dewasa.
Campuran dari mineral, vitamin, dan aditif untuk ditambahkan dalam pakan
disebut premix. Premix lebih nyaman untuk digunakan dan ditambahkan dalam
ransum (mis biji-bijian dan serat) pada tingkat 5-10% berat ransum itu.
Kandungan
Gizi Pakan
Kandungan
gizi pakan penting untuk memenuhi kebutuhan gizi ternak selama fase
penggemukan. Nilai gizi dari setiap pakan berbeda beda, hal ini dapat
dikarenakan jenis tanah dan kesuburan tanah tempat pakan tersebut tumbuh, dapat
juga disebabkan proses pemeliharaan dan perlakuan selama penanaman. Biji-bijian
dengan kandungan energi yang lebih rendah sesuai untuk pakan sapi yang lebih
tua dengan bobot badan yang berat, sedangkan biji-bijian dengan kandungan
energi yang tinggi sesuai untuk pakan sapi muda dengan bobot badan yang lebih
ringan.
Formulasi
Ransum
Ransum Komersial
Dalam
masalah peluang dalam usaha feedlots, ransum komersial mungkin lebih efisien
biaya dari pada ransum buatan sendiri. Ransum komersial sudah diformulasi dan
dicampur oleh perusahaan pakan ternak komersial berdasarkan banyaknya yang
dibutuhkan peternak dan siap bayar untk penggunaan segera. Keuntungan yang utama penggunaan
ransum komersial adalah peternak memiliki biaya luang yang tidak dibutuhhkan
untuk investasi dengan nilai yang banyak dalam kelengkapan manajemen pakan dan
tidak membuang waktunya dalam mencampur dan menimbang.
Ransum Buatan sendiri
Ransum
buatan sendiri diformulasi dan dicampur dalam peternakan sendiri oleh operator
feedlot. Formulasi ransum membutuhkan
keseimbangan nutrisi yang dibutuhkan ternak dengan bahan pakan yang mudah
tersedia. Bahan pakan harus dipilih berdasarkan pada nilai nutrisi
masing-masing dan harga perkilogram tiap komponen. Langkah-langkah dalam
formulasi ransum adalah sebagai berikut:
1.
Pilih bahan pakan yang mudah tersedia
sepanjang waktu.
2.
Tentukan nilai energi dan protein dari bahan
pakan yang dipilih
3.
Menentukan persentase masing-masing
penggunaan bahan pakan dari total ransum dan perhitungan total energi dan
protein ransum.
4.
Bandingkan total energi dan protein yang
terdapat dalam ransum dengan kebutuhan dari hewan ternak.
5.
Jika ransum yang diformulasi kekurangan
jumlah energi atau protein, ulangi penentuan formulasi ransum dengan merubah
persentase pemberian dari masing-masing bahan atau dengan memasukkan bahan
pakan yang baru.
Tabel 2. Formulasi Pakan
Contoh dari formulasi ransum ditunjukkan pada Tabel 2. Contoh
ini berdasarkan hasil ransum untuk steer dengan bobot hidup 300 kg, dengan
asumsi penggunaan sorghum yang merupakan bahan yang mudah tersedia. Contoh
ransum ini mengandung 77% sorghum, 10% hay, 8% biji kapuk dan 5% premix akan
menghasilkan 12,25 MJ/kg energi dan 10,72% protein kasar. Ransum ini akan
menyediakan energi yang cukup untuk steers dengan bobot hidup 300 kg tetapi
kekurangan untuk proteinnya. Formulasi ransum harus diulangi menggunakan
persentase biji kapas yang lebih tinggi dan persentase sorghum yang lebih
rendah.
Sebuah cara
alternatif yang terbaik untuk formulasi ransum buatan sendiri yang melakukan
perhitungan adalah dengan menggunakan program komputer. Jumlah program sudah mengalami perkembangan
terkait dengan nilai nutrisi pakan yang terkadung dan kebutuhan dari hewan
ternaknya.
Tidak semua
ransum memiliki kecocokan yang sama, baik ransum permulaan maupun ransum akhir.
Bisa jadi masih membutuhkan modifikasi setelah periode adaptasi untuk
mempersiapkan perubahan kebutuhan hewan dan perubahan ketersediaan bahan pakan.
Sumber :
Bertram, John D. and Mark
R. Oliver. 1990. Lot Feeding of Beef Cattle. Technical Bulletin No. 131
ISBN 07245 2553 X. Beef Husbandry Officer, Queensland Department of Primary
Industries.
Oleh
Kelompok 2 :
Arimbi
Aristya 105050100111053
Yonarti
Sipayung 105050100111094
Hendra
Permana 105050100111158
Akhmad
Zainul Arifin 105050101111068
Eka
Ratnasari 105050113111039
Yudianto 105050113111070
FAKULTAS
PETERNAKAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
2013
0 komentar:
Posting Komentar