Pages

Labels

Selasa, 11 Juni 2013

NUTRISI DAN PAKAN SAPI FEEDLOTING ( Penggemukan )

Program penggemukan sapi membutuhkan ransum yang seimbang untuk memasok nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan terutama pertumbuhan daging. Ransum yang umumnya digunakan dengan mengurangi jumlah serat dan menambah pakan biji-bijian/konsentrat pada 15-20 hari awal penggemukan. Umumnya 85 % pakan bijian digunakan, sebagai sumber energi yang utama.
Ketentuan Ternak dan Pakan
Pakan berkualitas tinggi harus konsisten diberikan. Pakan yang diberikan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan dikonversikan ke berat badan misalnya pertumbuhan otot dan penimbunan lemak. Oleh karenanya pakan seharusnya tidak dibatasi/ditekan pemberiannya. Jumlah konsumsi pakan ditunjukkan pada banyaknya bahan kering (BK) yang dikonsumsi. Jumlah yang diberikan setiap hari dihitung dari 3% dari total bobot badan hidup.
Tabel 1. Bobot Badan Hidup dan Konsumsi Pakan






Semakin bertambahnya bobot badan, maka persentase konsumsi BK menurun namun konsumsi pakan harian meningkat. Jumlah total konsumsi pakan selama penggemukan dapat dinilai dengan rumus berikut.
Contoh : berapa banyak pakan yang akan dikonsumsi oleh ternak berbobot 250 kg dengan PBBH yang diharapkan 1,3 kg/ekor/hari selama 90 hari?
Rata-rata liveweight = berat awal + berat menyelesaikan
                                                      2
                                 = 250 + (1,3 x 90 hari + 250)
                                                     2
                                 = 250 + 367
                                           2
                                 = 309 kg
Persentase asupan DM = 2,8% atau 0,028 (dari Tabel 1)
Hari pakan = 90 hari
Oleh karena itu jumlah total pakan yang dikonsumsi sama dengan 309 x 0,028 x 90 atau sekitar 779 kg.
            Persyaratan nutrisi yang dibutuhkan antara lain :
·         Energi : energi yang diperlukan untuk semua aktivitas otot, kehangatan dan jaringan lemak esensial. Energi surplus disimpan sebagai kelebihan lemak. Sumber utama energi dalam ransum penggemukan pada biji. Energi diukur dalam megajoule energi metabolis per kilogram pakan (MJ / kg).
·         Protein : merupakan komponen utama pembentuk jaringan. Protein dinyatakan dalam protein kasar (PK) yang merupakan persentase dari BK. Untuk ternak muda membutuhkan lebih banyak protein daripada ternak dewasa, oleh karenanya selama 28 hari penggemukan dibutuhkan protein berkualitas, dimana 60% protein dari pakan yang diberikan itu adalah protein by pass. Ketika ternak dewasa, non protein nitrogen (NPN) dapat dibentuk ketika kekurangan protein. NPN dibentuk dari urea, namun pemberian melebihi 1 % dapat menyebabkan keracunan.
·         Serat : Serat memperlambat laju perjalanan pakan pikir usus dan memungkinkan mikroba dalam rumen untuk beradaptasi dengan perubahan komposisi diet. Untuk serat dalam final dapat bervariasi dari 50:50 sampai 90:10. Bijian konsentrat dengan persentase tertinggi, namun dapat meningkatkan resiko gangguan pencernaan.
·         Mineral dan vitamin : mineral dan vitamin diperlukan untuk efektifitas pencernaan semua komponen pakan. Pemberiannya dalam pakan hanya sedikit untuk mempertahankan keseimbangan mineral dan vitamin. Misalnya bijian konsentrat yang kaya fosfor, kalsium perlu ditambahkan dalam rasio Ca : P dari 1: 1 hingga 2 : 1.
·         Zat aditif : Rumen pemodifikasi (rumen modifier) sering digunakan dalam ransum untuk meningkatkan konversi pakan dan peningkatan berat badan setiap hari. Produk seperti Rumensin (R) dan Bovitec (R) meningkatkan konversi pakan dengan meningkatkan efisiensi fermentasi rumen, mengubah komposisi mikroba dan meningkatkan produksi asam propionat sehingga lebih banyak energi yang diperoleh dari ransum. Rumen pengubah ditambahkan pada tingkat 100-150 mg/ekor/hari untuk ternak muda lepas sapih atau 200-300 mg / ekor / hari untuk yang ternak dewasa. Campuran dari mineral, vitamin, dan aditif untuk ditambahkan dalam pakan disebut premix. Premix lebih nyaman untuk digunakan dan ditambahkan dalam ransum (mis biji-bijian dan serat) pada tingkat 5-10% berat ransum itu.
Kandungan Gizi Pakan
Kandungan gizi pakan penting untuk memenuhi kebutuhan gizi ternak selama fase penggemukan. Nilai gizi dari setiap pakan berbeda beda, hal ini dapat dikarenakan jenis tanah dan kesuburan tanah tempat pakan tersebut tumbuh, dapat juga disebabkan proses pemeliharaan dan perlakuan selama penanaman. Biji-bijian dengan kandungan energi yang lebih rendah sesuai untuk pakan sapi yang lebih tua dengan bobot badan yang berat, sedangkan biji-bijian dengan kandungan energi yang tinggi sesuai untuk pakan sapi muda dengan bobot badan yang lebih ringan.
Formulasi Ransum
Ransum Komersial
Dalam masalah peluang dalam usaha feedlots, ransum komersial mungkin lebih efisien biaya dari pada ransum buatan sendiri. Ransum komersial sudah diformulasi dan dicampur oleh perusahaan pakan ternak komersial berdasarkan banyaknya yang dibutuhkan peternak dan siap bayar untk penggunaan  segera. Keuntungan yang utama penggunaan ransum komersial adalah peternak memiliki biaya luang yang tidak dibutuhhkan untuk investasi dengan nilai yang banyak dalam kelengkapan manajemen pakan dan tidak membuang waktunya dalam mencampur dan menimbang.
Ransum Buatan sendiri
Ransum buatan sendiri diformulasi dan dicampur dalam peternakan sendiri oleh operator feedlot.  Formulasi ransum membutuhkan keseimbangan nutrisi yang dibutuhkan ternak dengan bahan pakan yang mudah tersedia. Bahan pakan harus dipilih berdasarkan pada nilai nutrisi masing-masing dan harga perkilogram tiap komponen. Langkah-langkah dalam formulasi ransum adalah sebagai berikut:
1.      Pilih bahan pakan yang mudah tersedia sepanjang waktu.
2.      Tentukan nilai energi dan protein dari bahan pakan yang dipilih
3.      Menentukan persentase masing-masing penggunaan bahan pakan dari total ransum dan perhitungan total energi dan protein ransum.
4.      Bandingkan total energi dan protein yang terdapat dalam ransum dengan kebutuhan dari hewan ternak.
5.      Jika ransum yang diformulasi kekurangan jumlah energi atau protein, ulangi penentuan formulasi ransum dengan merubah persentase pemberian dari masing-masing bahan atau dengan memasukkan bahan pakan yang baru.

Tabel 2. Formulasi Pakan
Contoh dari formulasi ransum ditunjukkan pada Tabel 2. Contoh ini berdasarkan hasil ransum untuk steer dengan bobot hidup 300 kg, dengan asumsi penggunaan sorghum yang merupakan bahan yang mudah tersedia. Contoh ransum ini mengandung 77% sorghum, 10% hay, 8% biji kapuk dan 5% premix akan menghasilkan 12,25 MJ/kg energi dan 10,72% protein kasar. Ransum ini akan menyediakan energi yang cukup untuk steers dengan bobot hidup 300 kg tetapi kekurangan untuk proteinnya. Formulasi ransum harus diulangi menggunakan persentase biji kapas yang lebih tinggi dan persentase sorghum yang lebih rendah.
Sebuah cara alternatif yang terbaik untuk formulasi ransum buatan sendiri yang melakukan perhitungan adalah dengan menggunakan program komputer.  Jumlah program sudah mengalami perkembangan terkait dengan nilai nutrisi pakan yang terkadung dan kebutuhan dari hewan ternaknya.
Tidak semua ransum memiliki kecocokan yang sama, baik ransum permulaan maupun ransum akhir. Bisa jadi masih membutuhkan modifikasi setelah periode adaptasi untuk mempersiapkan perubahan kebutuhan hewan dan perubahan ketersediaan bahan pakan.

Sumber :
Bertram, John D. and Mark R. Oliver. 1990. Lot Feeding of Beef Cattle. Technical Bulletin No. 131 ISBN 07245 2553 X. Beef Husbandry Officer, Queensland Department of Primary Industries.
Oleh Kelompok 2 :
Arimbi Aristya                       105050100111053
Yonarti Sipayung                   105050100111094
Hendra Permana                   105050100111158
Akhmad Zainul Arifin           105050101111068
Eka Ratnasari                                    105050113111039
Yudianto                                 105050113111070


FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013



0 komentar:

Posting Komentar