Seorang ulama besar yang
dipuji-puji oleh orang mulai dari negri timur sampai dengan negri barat. Beliau
pernah menyatakan satu hal yang kelak akan diingat oleh orang-orang yang
belajar atau menuntut ilmu. Waktu itu beliau sempat berkata: wahai saudaraku
ada enam sarat yang harus saya sampaikan kepada anda dalam menguasai sebuah
ilmu yaitu memiliki kecerdasan, semangat, kesungguhan, bekal, bersama dengan
pembimbing, kemudian butuh waktu yang lama.
Ulama yang kita maksud ini dalam
kondisi yang tidak kaya, bahkan dia adalah seorang anak yatim, namun dia
belajar, belajar, dan terus belajar. Dia menguasai Al-Quran pada umur tujuh tahun dan kitab Al-Muwatho’ karangan Imam Malik guru beliau dihafalkannya
tatkala berumur 13 tahun. Dan saat belajar bersama Imam Malik, beliau menulis
apa yang disampaikan oleh Imam Malik dengan sebatang lidi dengan tinta
ludahnya, dia tuliskan di tangan beliau. Kemudian Imam Malik bertanya,” ada apa
denganmu?, apakah engkau tidak memperhatikan apa yang aku sampaikan?”. “wahai
tuan aku memperhatikan apa yang telah engkau sampaikan, tapi aku tidak punya bekal
untuk membeli buku dan pena. Dan anak ini kemudian beranjak dewasa, anak yatim dari
sebuah desa kecil, lalu ia pergi mengarungi daratan yang sangat luas menuju
daerah Hijaz, yang mana disanalah dulu Rasululloh Muhammad SAW dilahirkan. Dan selama
16 tahun ia menghabiskan hidupnya di sana untuk mempelajari bahasa Arab,
meskipun ia sendiri orang Arab. Selama 16 tahun ia mempelajari silsilah-silsilah
Arab, sejarah orang Arab, budaya Arab, dan bahasa Arab. Karena ia tau bahwa ia
tidak akan memahami agama ini kecuali dengan bahasa Arab yang jernih dan
terang. Dari sini beliau memberikan pelajaran bahwa dalam menguasai suatu ilmu
beliau butuh waktu yang lama, 16 tahun. Itu bukan waktu yang sebentar demi
mendapatkan sesuatu yang kita inginkan. Anak yatim ini mulai berfatwa mulai
umur 16 tahun , ia mengajarkan kepada para ulama yang sudah berjenggot, bahkan
usianya melebihi ia puluhan tahun. Dia mengajarkan ilmunya di Makkah, di
Madiah, dan tempat-tempat yang didatanginya. Dia tak pernah berhenti belajar. Dia
juga tak pernah berhenti mengajar. Bahkan suatu waktu ia terus mengarungi bumi
Allah dengan belajar dan mengajar lebih banyak lagi dengan
perkataan-perkataannya. Hingga akhirnya ulama ini semakin membesar, semakin
dikenal, karna ia semakin bermanfaat bagi banyak orang. Dan hingga kini ia
meninggalkan ribuan lembaran-lembaran terbaik
dalam sejarah Islam. Beliau meninggalkan pemahaman-pemahaman yang menjadi
madzhab paling luas digunakan di muka bumi. Dan ulama yang dimaksud ini
nmemberikan terang pada dunia, tak pernah berhenti belajar, tak pernah berhenti
kemudian mengajar. Maka beliau adalah orang yang kita kenal dengan Imam Syafii
(Bas).
0 komentar:
Posting Komentar